Tanjungpinang kekeringan air



KEKERINGAN AIR YANG MERESAHKAN MASYARAKAT
Menurut pak Jon satpam di perumahan Indo dragomseijang ,masyarakat di perumahan ini banyak yang menggunakan sumur dibandingkan menggunakan PAM ,sampai saat ini masyarakat yang menggunakan PAM belum mengeluhkan apapun karena PAM didaerah ini masih lancar ,tetapi pada daerah Perumnas dekat kantor Lurah, sudah banyak masyarakat yang mengeluh karena PAM sudah tidak lancar didaerah sana, “perumahan di dekat kantor Lurah PAM nya sudah tidak lancar,PAM hanya hidup sekali dalam dua sampai 3 hari” jelasnya.
Kekeringan juga dirasakan oleh Ibu Hj. Romlah yang memiliki kost-kostan di daerah seijang. Ibu Hj.Romlah memiliki 8 kamar kost-kostan yang dihuni oleh 11 orang,menurutnya kekeringan ini sudah sangat meresahkan, dulu ia  masih menggunakan PAM tetapi akibat PAM yang sering tidak lancar Ibu Romlah beralih menggunakan air sumur, “tadinya pakai PAM tetapi dua bulan terakhir PAM sudah tidak lancar, kadang hidupnya hanya2 minggu sekali.”  Sahut Ibu Romlah.
Akibatnya, Ibu Hj. Romlah beralih menggunakan air sumur. Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda kekeringan air,kekecewaan inipun disampaikannya dengan memberikan pesan kepada PDAM, “tolong disejahterakan masyarakat ini,kalau saya sekarang sudah punya sumur, tetapi masyarakat yang lain masih kesusahan mencari air,dan kalau sampai tidak dapat mensejahterakan rakyat saya mewakili masyarakat tidak mau mendukung PILKADA tahun ini.”
Bukan hanya Ibu Hj. Romlah saja yang merasakan kesusahan, ibu nana sebagai penduduk di daerah seijang juga sangat merasa kesulitan untuk mendapatkan air. Air sumur di rumahnya sudah tidak dapat diambil karena air disana sudah sangat keruh dan kuning berlumpur. Menurutnya, kekeringan ini sangat menyusahkannya, “saya selalu menumpang mengambil air dirumah tetangga,kadang mau beli air bersih juga susah, karena pekerjaan saya hanya sebagai tukang ojek yang mengantar anak-anak sekolah.”
Ada keinginan bu Nana  untuk menggunakan air PAM, tetapi menurutnya menggunakan PAM juga percuma, “pakai PAM juga percuma karena jarang juga hidupnya, dan airnya juga tidak bersih.” Bu Nana masih ragu menggunakan PAM karena kebersihan air PAM sangat kurang,ia berharap ada kebijakan dari pemerintah untuk mendapatakan bantuan air bersih.
Masyarakat yang kesusuhan air saat ini sangat gelisah bahkan membuat masyarakat takut untuk tidak mendapatkan air bersih dikarenakan hujan sampai saat ini tidak turun dalam waktu yang panjang, dan masyarakat berharap ada bantuan dari pemerintah untuk air.
Oktober, November, hingga Desember, biasanya bersantai dengan menikmati segelas teh panas, karena suasana dingin hujan tidak henti-henti mengguyuri kota. Sayangnya suasana indah seperti itu sulit bahkan tidak mungkin kita rasakan saat ini.
Kemarau panjang hampir setengah tahun khususnya wilayah Tanjungpinang berdampak serius dalam masyarakat, seyogyanya air menjadi “sumber kehidupan masyarakat’’ kini harus ditukar denngan “MAHAL”. Persediaan air yang ada tidak mampu mencukupi kebutuhan akan air masyarakat, seperti PAM di Sungai Pulai km 20 kijang dan Kecamatan Toapaya persediaan air merosot tajam, sampai saat ini berita ini ditulis belum ada penjelasan dari pihak  PDAM.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh makalah permasalahan pendidikan di indonesia dalam bahasa inggris

PENGERTIAN DAN CONTOH CONTOH HIKAYAT

Fekon UMRAH gelar olimpiade